MUTIARA TAWADLU'
Hikmah yang Mulai Hilang dari Para Penuntut Ilmu Di Muka Bumi
مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِي الْمِيزَانِ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ
Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallama bersabda :
“Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat di atas Mizan (timbangan amal di akhirat nanti) dibandingkan akhlaq yang baik”(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, dan beliau menyatakan bahwa Hadits ini Shahih)
Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman” (QS Asy Syu’ara’ 215)
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman” (QS Al Hijr 88)
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.(QS Luqman 18 – 19)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim” (QS Al Hujurat 10 – 11)
بِحَسْب امرئ من الشر أن يَحْقِرَ أخاه المسلم – مسلم
“Cukuplah seseorang dianggap melakukan kejahatan (maksiat) manakala ia meremehkan saudaranya” (HR Muslim)
إنّ الرفق لا يكون في شيء إلا زانه، ولا يُنـزع من شيء إلا شَانَه – مسلم.
“Sesungguhnya tidaklah sikap lemah lembut ada pada sesuatu kecuali yang memperindahnya, dan tidaklah ia hilang dari sesuatu kecuali akan membuatnya cacat” (HR. Muslim)
مَنْ يُحْرَمِ الرفقَ يُحْرَم الخيرَ كلَّه – مسلم وأحمد.
“Barangsiapa yang menolak bersikap lemah lembut, maka Allah akan jauhkan dirinya dari semua kebaikan” (HR. Muslim)
“MAKA DISEBABKAN RAHMAT DARI ALLAH-LAH KAMU BERLAKU LEMAH LEMBUT TERHADAP MEREKA. SEKIRANYA KAMU BERSIKAP KERAS LAGI BERHATI KASAR, TENTULAH MEREKA MENJAUHKAN DIRI DARI SEKELILINGMU.
Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya” (QS Ali Imron 159)
Sudahkah kita menenggang rasa pada teman kita, memintakan ampun kepada Allah atas kekhilafannya ataukah kita lebih suka menempelkan predikat-predikat “fasik, jahil, bodoh, keras kepala, qaiduun, hanya bisa omong doang” dsb. Bahkan celaan atau stempel yang konsekwensinya sangat berat pun dengan sangat ceroboh sering dilontarkan seolah-oleh mulut ini tidak akan ditanya pertanggung jawabannya di hari kiamat kelak. Padahal seandainya pun kita lebih baik dari teman kita itu, kebaikan itu justru akan hilang karena sikap kita merendahkan saudara kita sesama muslim.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Bahasa Halus Sasak Kamus bahasa sasak Titi tate : aturan Tertip tapsile : sopan santun Ba...
-
Mataram – Sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial oleh para netizen mengenai foto Maulanasyaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul M...
-
Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid setelah selama 12 tahun menuntut ilmu di Tanah Suci Makkah al-Mukarramah, diperintah gu...
No comments:
Post a Comment