Suwangi Online - Tak terasa 27 Hari lagi tepatnya tanggal 13 Desember 2017, masyarakat Desa Suwangi akan melaksanakan pesta demokrasi. Masyarakat banyak yang apatis, malas untuk memilih, sikap apatis itu terjadi karena pengalaman yang dirasakan publik selama ini bahwa siapapun yang terpilih dalam pilkades tidak akan membawa perubahan berarti untuk kehidupa mereka. Alasan lain, calon kepala Desa itu tidak sesuai dengan kriteria" ujar salah seorang masyarakat Desa Suwangi.Calon kepala desa menyampaikan janji, tetapi setelah terpilih lupa dan bahkan justru mengeluarkan kebijakan yang merugikan masyarakat. Ini membuat masyarakat apatis Mulai saat ini, masyarakat harus mulai cerdas...!!!
Mari Memilih Dengan Cerdas
Jika masyarakat ingin perubahan, mulai saat ini kita harus melakukan perubahan dari diri sendiri, keluarga dan sekitar tempat tinggal untuk melakukan yang terbaik pada Pilkades 2017 nanti. Ada beberapa hal penting yang harus dilihat masyarakat (pemilih) pada saat memilih nanti. Hal penting tersebut sebagai tolak ukur pantas atau tidaknya si calon dipilih.
Pertama, kenali latar belakangnya. Untuk mengetahui latar-belakangnya ini, kita bisa melihat dari riwayat hidup masing - masing calon, tempat bekerjanya, Pengalamannya , hubungannya dengan masyarakat serta kabar tentangnya saat ini dan masa lampau. Dari mana mendapatkan informasi tersebut ?, tentunya cari sumber yang bisa dipercaya seperti tetangga atau guru, toga,toma, jangan percaya sumber yang asal-asalan atau tim suksesnya.
Kedua, pahami karakternya. Sebelum kita memilih kita wajib mengetahui bagaimana watak dari si calon yang akan kita dukung untuk menang pada Pilkades 2017. Sebagai contoh, ada beberapa argument dari masyarakat mengatakan; “nanti kalau sudah duduk pasti korupsi dan sombong”. Hal tersebut berkaitan erat dengan karakter si calon. Sombong itu karakter diri, tidak perlu kaya, miskinpun kalau memang karakternya sombong, dia akan sombong. Sama seperti korupsi, kalau memang dari awalnya sudah memberi uang duluan untuk dipilih, pasti ujung-ujungnya korupsi, karena dia harus mengembalikan uang yang dikeluarkannya. Tinggal bagaimana kita membangun rasa percaya kepada calon, sekaligus memahami karakternya pada saat kampanye. Karakter itu dapat dilihat pada saat calon tersebut berkomunikasi dengan masyarakat, pasti kelihatan mana calon yang obral janji dan mana yang jujur.
Ketiga, lihatlah visi dan misinya. Sebagai pemilih kita harus mengetahui apa yang akan diperbuat oleh calon tersebut, ketika ia duduk untuk mewakili rakyatnya. Biasanya calon yang cerdas akan membuat visi dan misinya dengan melihat problema yang ada di tengah-tengah masyarakat. Poin pendukungnya adalah, pastikan calon tersebut adalah putra daerah dan pastikan kita memiliki ikatan yang baik dengan calon tersebut. Pada poin ini kita bukan diajak untuk bernepotisme. Secara logika, Kepala Desa merupakan orang-orang yang akan mewakili rakyat untuk melakukan pengawasan dan ikut merumuskan kebijakan pro rakyat.Kepala Desa akan menyuarakan hal-hal yang harus diperhatikan di desa pimpinannya. Putra daerah pastinya akan lebih mengerti persoalan yang ada di daerahnya ketimbang orang lain yang bukan putra daerah. Bila ketiga poin dijalankan secara bersamaan, sudah pasti daerah akan dibangun dengan program yang sudah dirancangnya.
Sudah saatnya kita cerdas, 13 desember 2017 nanti seluruh masyarakat Desa Suwangi yang sudah berusia 18 tahun punya hak untuk memilih. Saya memilih…anda memilih…kita semua memilih.
No comments:
Post a Comment