Tuesday, November 7, 2017

TRADISI REBO BONTONG DESA PRINGGA BAYA LOTIM

Upacara ini disebut dengan istilah Rebo Bontong karena puncak pelaksanaannya dilaksanakan pada hari Rabu terahir di bulan Syafar. Upacara ini dilaksanakan setiap tahun, tepatnya pada minggu terahir bulan Syafar. Sebelum dilaksanakannya acar puncak Rebo Bontong. Tujuan dilaksanakkanya upacara ini adalah agar semua masyarakat yang tinggal di wilayah Desa Pringgabaya pada khususnya dan masyarakat Kecamatan Pringgabaya pada umumnya terhindar dari segala bentuk musibah dan wabah penyakit serta bencana, baik bencana banjir, bencana kekeringan, gagal panen, terhindar dari gangguan makhluk halus dan manusia yang berperilaku tidak baik. Memasuki bulan Syafar, masyarakat Desa Pringgabaya mulai bersiap-siap untuk melaksanakan upacara Adat Rebo Bontong atau ada pula yang mengatakan Rabu Bontong. Dua minggu sebelum hari puncak pelaksanaan Rebo Bontong, Pemerintah Desa Pringgabaya bersama sesepuh adat dan tokoh masyarakat Pringgabaya mulai mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan upacara adat Rebo Bontong. Dua minggu sebelum hari puncak, di Pantai Ketapang dan Pantai Tanjung Menangis Pringgabaya dilaksanakan berbagai kegiatan, mulai dari lomba pacuan kuda, balap sampan, tarik tambang, lomba lari, lomba pacuan becaq dan berbagai perlombaan olahraga lainnya. Selain melaksanakan perlombaan, pada malam harinya panitia penyelenggara Rebo Bontong juga menyelenggarakan acara hiburan, seperti pementasan derama teater Cupak Gurantang, pagelaran wayang kulit, pementasan rudat, pembacaan takepan (wewacan), pentas gendang beleq, cilokaq, kecimolan, jangger, band dan aneka hiburan lainnya.
.Pada malam puncak pelaksanaan Rebo Bontong, tokoh adat dan tokoh masyarakat Pringgabaya berkumpul di Dusun Ketapang. Mereka bersama-sama mempersiapkan segala kelengkapan yang dbutuhkan untuk melaksanakan acara puncak Rebo Bontong yang akan dilaksanakan pagi harinya. Mereka bersama-sama menyiapkan sesajen, memasak dan mempersiapkan kepala kerbau yang akan dihanyutkan ke dalam lautan. Persiapan ini biasa dilaksanakan hingga jam satu dini hari. Pada hari puncak pelaksanaan Rebo Bontong sekitar pukul 08.30 satu paling lambat pukul 09.00 wita dilaksanakan ritual Tetulak Tamparan, yaitu ritual selamatan yang diselenggarakan di sekitar pesisir pantai Sesajen yang akan dilarutkan ke lautan itu berupa hidangan nasi dan kelengkapannya, buah, kemenyan dan bunga ramapi yang diarak menggunakan ancak saji (anyaman bambu) yang berukuran cukup besar dan menyerupai keranda mayat. Sedangkan kepala kerbau dibungkus dengan kain kapan (kain putih) dan dibawa oleh ketua adat yang didampingi oleh dua tokoh adat lainnya yang menempati barisan paling depan sebagai pemimpin jalannya upacara.

No comments:

Post a Comment