Wednesday, October 25, 2017

PEMIMPIN DESA YANG DI IDAMKAN


Wacana calon kepala desa mulai ramai dibicarakan oleh masyarakat Desa Suwangi. Nama-nama bakal calon pun sudah mulai gentayangan, emang hantu 👀😅✌ ( just canda )


Wacana ini tentu baru desas-desus yang berkembang ditengah masyarakat. Mengenai kebenaran dan kepastian yang bersangkutan untuk mencalonkan diri menjadi calon kepala desa bisa ditanyakan kepada orang bersangkutan atau kita bisa lihat nanti ketika penjaringan bakal calon. 


Teman-teman pasti sudah memiliki bayangan akan memilih siapa nantinya. Sedangkan teman-teman yang belum memiliki bakal calon, ada baiknya melihat dan mencermati sepak terjang nama-nama itu ditengah masyarakat. 


Bukankah nama-nama itu sudah tidak asing bagi kita. Ada yang pernah memimpin dan sedang memimpin (berkuasa). Dengan melihat sikap, prilaku dan caranya memimpin kita bisa menilai seseorang, apakah dia layak menjadi pemimpin atau tidak.

Berangkat dari itulah  tulisan ini saya tidak akan menyebutkan nama atau siapa yang pantas menjadi Kepala Desa Suwangi. Saya justru ingin mengajak teman-teman mendiskusikan kriteria bakal calon kepala desa yang layak memimpin kita kedepan. 


Pertama, jujur dan amanah. Dia harus berani berkata jujur dan tidak membohongi rakyat. Bukankah agama memerintahkan kita untuk berkata jujur. Apa lagi seorang pemimpin. Pertanggung jawaban seorang pemimpin itu bukan hanya kepada rakyat yang dia pimpin tapi juga kepada Allah SWT. Amanah disini maksudnya, ia mampu menjalankan pemerintahan berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. 


Kedua, transparan. Dia harus transparan (terbuka) akan keuangan dan program yang sedang dijalankan. Dia tidak boleh menutup-nutupi jumlah anggaran program baik berasal dari pemerintah maupun yang dikumpulkan dari masyarakat.


Masalah transparansi ini yang belakangan ini yang sering menjadi masalah ditingkat desa. Banyak kepala desa dan kepala dusun dipecat atau diminta mundur oleh masyarakat karena dianggap tidak transparan dan menyelewengkan keuangan desa. Dan kita tidak ingin hal itu terjadi didesa kita. 


Masyarakat sekarang sudah pintar-pintar dan kritis. Karena mereka sudah banyak yang bisa mengenyam sekolah tinggi. Jadi mereka tahu mana anggaran yang benar dan mana program boong-boongan. 

Ketiga, netral. Ia harus netral ditengah masyarakat. Bukan berbuat atas tekanan dan intimidasi dari pihak tertentu. 


Keempat, berani berkorban untuk rakyat. Seorang  kepala desa sejatinya adalah pelayan rakyat karena ia diberikan jabatan dan gaji dari uang pajak rakyat. Maka seorang  kepala desa harus memiliki mental pelayan bukan mental pejabat atau bos. Jadi bagaimana dia bisa membela rakyat kalau tidak berani berkorban untuk rakyat. 


Kelima, tidak memperkaya diri dan keluarga. Kita juga tidak ingin aparat desa kita menjadi OKB (orang kaya baru) hanya karena sering memotong uang rakyat (korupsi). Ia juga tidak mudah memposisikan keluarganya atau kroninya pada posisi strategis dipemerintahan desa. Inilah penyakit bahaya yang harus dihindari oleh siapapun yang berkinginan menjadi pejabat desa. 


Diluar 5 kriteria diatas, seorang calon kepala desa tentu harus memiliki program kerja nyata dan masuk akal yang akan dikerjakan bila ia terpilih menjadi kepala desa. Bila ia tidak memiliki program kerja yang jelas, itu artinya tidak ubahnya kita membeli kucing dalam karung. .


Kira-kira kriteria itu yang bisa saya tawarkan sebagai bahan diskusi  agar kita bisa memilih calon kepala desa yang baik dan mampu membuat perubahan ditengah masyarakat. Saya tidak tahu, calon mana saja yang memenuhi kriteria diatas – saya serahkan kepada teman-teman yang menilainya. Wallahu a'lamubisshawab.

No comments:

Post a Comment