Tuesday, October 31, 2017

Sepuluh Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Arti Bersyukur

Inspirasi- Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.
Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"

Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami
tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"

Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"
Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.
Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.
Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.

Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"
Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"
Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.

Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.

Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!

Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.

Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu

kisah diambil dari http://myquran.org/forum/index.php/topic,82145.0.html di posting oleh andy swan
gambar dari http://mathedu-unila.blogspot.com/2010/07/gambar-uang-10-ribu-baru.html

Kisah Inspirasi : Bosan Hidup

Kisah Inspirasi : Bosan Hidup

Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru ngaji,

“Ustad, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”


Sang Ustad pun tersenyum, “Oh, kamu sakit.”



“Tidak Ustad, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Ustad meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.”

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan.

Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan.

Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo.

Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.

Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya.


Dalam hal berumah-tangga,bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan.


Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.


“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.” demikian ujar sang Ustad.


“Tidak Ustad, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” pria itu menolak tawaran sang Ustad.


“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”


“Ya, memang saya sudah bosan hidup.”

“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Ustad yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Tapi ustadz yang satu ini aneh. malah Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Ustad edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran masakan Jepang.

Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu.” Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya.

Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali, “Mas, apa yang terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku, mas.”

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang.

Stafnya pun bingung, “Hari ini, Bos kita kok aneh ya?”

Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.

Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Mas, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.”

Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, ayah selalu stres karena perilaku kami semua.”

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

” Ya Allah, apakah maut akan datang kepadaku. Tundalah kematian itu ya Allah. Aku takut sekali jika aku harus meninggalkan dunia ini “.

Ia pun buru-buru mendatangi sang Ustad yang telah memberi racun kepadanya.

Sesampainya dirumah ustad tersebut, pria itu langsung mengatakan bahwa ia akan membatalkan kematiannya. Karena ia takut sekali jika ia harus kembali kehilangan semua hal yang telah membuat dia menjadi hidup kembali.

Apa yg terjadi memb, melihat wajah pria itu, rupanya sang Ustad langsung mengetahui apa yang telah terjadi, sang ustad pun berkata

“Buang saja botol itu. Isinya air biasa kok.. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kepasrahan, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan.

Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan.

Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan. percayalah .. Allah bersama kita.”

Lalu Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Ustad, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Ah, indahnya dunia ini.

Kutipan-kutipan Buku Aisyah: Wanita yang Hadir dalam Mimpi Rasulullah



Jangan buat Aisyah sedih,” katanya.
Itulah… sekali lagi dia memanggil ku dengan namaku. Sebenarnya, saat itu kepalaku tertunduk, keningku dipenuhi banyak pikiran. Aku tak memandang wajah seseorang pun, tapi kalimat pendek itu… “Jangan buat Aisyah sedih,” membuatku tertegun. (Pg. 75)
“Kau… telah diperlihatkan kepadaku dalam mimpiku.” Rasulullah berkata seperti ini kepadaku. (Pg. 88)

Tidur nyenyak Rasulullah lebih manis daripada madu, selalu terlihat menyenangkan hati. Aku takut melepaskan tangannya ketika tertidur. Bila terbangun tengah malam, aku mencari-cari dengan tanganku yang gemetaran. Kedua mataku terbakar seperti orang buta bila tak menemukannya. Aku menangis seperti orang buta. Setiap kali ketika ujung jariku menyentuhnya, ah… di waktu tanganku tak bisa memegang tangannya untuk menemukan dirinya di gelap malam. (Pg. 94)
Kerinduan… aku tahu apa itu kerinduan di hari-hari hijrah. Aku bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kerinduan ini kepadaku, yang mengubahnya sebagai sekolah diri. Kedewasaan, tumbuh besar untuk orang lain tak hanya di masa-masa awal kanak-kanak. Berapa pun umur kita, musibah-musibah yang menimpa diri kita merupakan petualangan kedewasaan sebagai jalan pengajaran.

“Perpisahan ini menjadi tabir bagi Aisyah,” ucap ibuku.

“Perpisahan ini adalah mahkota pengantin, mahar bagi Aisyah,” ujar ibuku untuk meringankan bebanku. (Pg. 121)

Kebenaran itu seperti berkah yang terpancar dari niat tulus seindah gunung-gunung, tanpa menanti balasan apapun. Kebenaran ialah ketulusan di dalam senyap-senyap burung yang kelelahan terbang, keledai-keledai yang menyimpan susu, seluruh sayap dan hewan berkaki empat, sampai kepada para pengembara dan orang-orang lemah.

Kebenaran merupakan balasan yang bersih.

Kebenaran… sebuah pernikahan. Mahar. Kebenaran kata-kata. (Pg. 142)
Rasulullah tersenyum. Setiap senyum Rasulullah bagiku adalah hari pernikahanku. (Pg. 142)

Kakakku bertanya kepada Rasulullah, “Jika seseorang menolak karena rasa sopan santun meskipun sebenarnya menginginkannya, kemudian mengucapkan terima kasih, apakah itu juga dihitung dan dicatat sebagai kebohongan, ya Rasulullah?”

Rasulullah sekali lagi menjawab pertanyaan itu dengan senyum. “Kebohongan tetap akan tercatat sebagai kebohongan.” (Pg. 146)
Dia memanggil ku “Uwais!” ketika dirinya bahagia. Beliau suka memainkan hidungku sambil memanggil, “Aisyahku.” Saat dirinya lelah, beliau berkata, “Bicaralah wahai Humaira.” Begitu aku berbicara ke sana-kemari seperti arus air, raut-raut sedih di wajahnya hilang satu per satu.

Ketika menatap, dia seakan-akan melihat darah yang mengalir di pembuluh darahku. Luar dan dalamku satu bagi Rasulullah. Seluruh kewanitaanku, kecemburuanku, kemanjaanku, keingintahuanku, dan ketidaksabaranku terlihat jelas.

Bila berusaha menarik perhatian ku, dia akan berkata, “Wahai putri Abu Bakar, bukankah ini seperti ini…” atau “Wahai putri Ash-Shidiq, bukan seperti itu, tapi seperti ini.” Ketika membicarakan diriku pada orang lain dan Rasulullah berkata begini, “Ibu kalian hari ini berkata seperti ini…” itu berarti ada sesuatu hal yang aku perlu ubah.

Rasulullah menjelaskan satu per satu kepadaku, sabar mendengarkan ku, berbagi kebahagiaan ku. Tanpa kusadari, Rasulullah mengajari diriku seperti seorang murid. Sementara itu, aku selalu rindu kepada Rasulullah meskipun berada di sisinya. Aku tak bisa melewati hidup tanpa Rasulullah ketika aku tidur di sampingnya. Bahkan ketika kedua mataku tertutup pun aku menghitung satu per satu hela napasnya. (Pg. 148)

Aku tak pernah makan melebihi apa yang dimakan Rasulullah. Aku takut dan menjauhi hal-hal duniawi. Apa yang kami dapatkan dari hal duniawi, apa yang bisa kami lakukan dengan api. Rasulullah sudah merupakan sumber kehangatan dan sinar bagi kami.” (Pg. 152)
Tanpa Rasulullah, aku seperti seorang anak kecil yang menggigil kedinginan dalam kegelapan. Kadang-kadang bila malam hari ketika harus berpisah dengan Rasulullah, aku ingin pergi dari dunia ini. Tanpa Rasulullah, udara tak berembus. Pagi tak kunjung tiba di hari-hari tanpa dirinya. Cinta Rasulullah adalah oase di tengah-tengah padang pasir. Sebuah oase yang terpancar dari surga. Bayangkan sendiri apa yang terjadi jika terjadi perpisahan. (Pg. 152)

“Aisyahku, aku tahu kapan kau marah kepadaku.”

“Bagaimana mungkin aku marah kepadamu, ya Rasulullah?”

Dia menyentuh lembut daguku dan menatap dalam-dalam kedua mataku sambil tersenyum.

“Ketika kau benar-benar marah kepadaku, kau berkata, ya Tuhannya Ibrahim, sementara kalau kau baik kepadaku, kau akan berkata, ya Tuhannya Muhammad. (Pg. 156)
Rasulullah tersenyum sambil memainkan hidungku.
“Bicaralah wahai Humaira…”

Dan aku sering bertanya kepada Rasulullah, “Apakah engkau mencintaiku?”

“Iya…”

Aku terdiam sebentar, tapi terasa lama seperti beribu-ribu tahun. Dia menggelengkan kepalanya, mengajak aku berbicara.

“Seberapa besar engkau mencintaiku?”
“Seperti titik-titik yang terlempar ke kain sutra…”
“Maksudnya…”
“Seperti titik-titik yang tak terlihat…”

Jawaban ini seperti sebuah bintang yang dalam seribu tahun sekali turun ke dalam hatiku, penuh dengan cinta.
Kadang-kadang bintangku jatuh. Aku ingin memperbaharui cintaku dengan kata-kata. Dalam bentuk isyarat aku bertanya kepada Rasulullah yang berada dalam kerajaan cinta, “Bagaimana dengan titik kita yang tak terlihat?”

Sambil tersenyum dia menjawab: “Seperti hari pertama…” (Pg. 194)

Para pemuda suka bertanya kepadaku mengenai diri Rasulullah. Aku malah balik bertanya begini kepada mereka, “Apa kalian tak pernah membaca Alquran? Rasulullah itu adalah Alquran yang berjalan.”

Perkataan Rasulullah itu seperti penerang yang terang-benderang. Ia membuka cakrawala. (Pg. 202)
Aku selalu merasakan bahwa hujan itu bermaksud menghapus seluruh kesedihan manusia. Ia memadamkan kobara api kesedihan, rasa letih peperangan, dan rasa asing… (Pg. 251)

Lantas Rasulullah balik bertanya lagi kepada para sahabat: “Menurut kalian dari sisi keimanan siapakah yang paling kuat?”

“Para malaikat ya Rasulullah…”

“Malaikat memang diciptakan untuk beribadah kepada Allah.”

“Para nabi ya Rasulullah…”

“Wahyu turun kepada para nabi dari Allah…”

“Kalau begitu para sahabat…”

“Kalian adalah para sahabat yang bertemu dan berbicara secara langsung dengan nabi kalian…”

“Kalau begitu siapakah itu orang-orang yang beriman kuat ya Rasulullah?”

“Umatku di akhir zaman yang beriman kepadaku dan mencintaiku tanpa mengenalku dan melihatku.”

Mencintai Rasulullah segenap hati, beriman kepadanya, berusaha berjalan di jalannya, merupakan martabat iman yang paling tinggi. (Pg. 255)
Sering kami berdua bekerja bersama-sama. Misalnya, ketika aku memintal kain wol, dia memperbaiki sandal-sandal kulit. Ketika aku memasak, Rasulullah mengambilkan kantung air yang tergantung di tembok dan mengisinya dengan air. Masakan kami tak pernah lepas dari tanaman-tanaman beraroma. Aku membaca Alquran dari hapalanku, sementara Rasulullah mendengarkan aku. (Pg. 264)

Suatu hari mendadak seorang Badui datang menemui Rasulullah di masjid. Ternyata dia telah menempuh perjalanan panjang untuk sampai ke sini. Entah siapa yang tahu persis bagaimana mereka menceritakan mengenai diri Rasulullah kepadanya. Dia masuk ke masjid dan setelah beberapa saat menatap Rasulullah badannya mulai bergemetar. Aku mendengarkan seluruh kejadian itu dari kamarku.

“Jangan takut,” ucap Rasulullah kepada orang Badui itu. “Aku bukan raja. Aku putra seorang perempuan Quraish yang makan daging dikeringkan di bawah sinar matahari.” (Pg. 277)
“Apakah kau mencintai Aisyah?”

“Iya, aku mencintai Aisyah…”

“Bolehkah aku bertanya satu pertanyaan lagi?”

Sekali lagi dia menganggukkan kepala sambil tersenyum. Seakan-akan bintang-bintang bertaburan di kepalanya ingin mendengarkan pembicaraan kami.

“Bagaimana engkau mencintai Aisyah?”

Beliau malah terdiam seperti malu. Beban hidup dirinya sudah sangat berat. Dia adalah seorang jendral. Hatiku sesak ketika dia malah mempercepat langkah untanya maju untuk pergi. Sungguh terlalu banyak pertanyaan yang aku utarakan.

Mengapa aku melakukan hal ini? Mungkin mati lebih baik bagiku…

Kemudian dia menunduk seakan-akan tahu bahwa aku menatapnya. Entah bagaimana mendadak dia memutar balik untanya dan memacu cepat-cepat dan berkata kepadaku, “Seperti hari pertama…”

Kemudian dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi ke udara memberikan salam kepadaku dengan pesona seorang pejuang yang mendapatkan kemenangan, lantas berputar cepat menuju ke arah pasukan yang berada di barisan paling depan. (Pg. 287-288)

“Sungguh! Aku tak akan berterima kasih kepada kalian maupun kepadanya. Aku hanya bersyukur dan berterima kasih kepada Allah yang telah menurunkan ayat mengenai diriku dan telah menjauhkan diriku dari fitnah-fitnah itu.” (Pg. 316, setelah akhirnya turun ayat dari Allah kepada Rasulullah yang membuktikan kesucian Aisyah dari fitnah karena “Kalung”.)
Dunia selalu membuat pusing dan tak pernah berhenti bagi orang Mukmin. Bagaimana mungkin bisa berhenti? Dunia merupakan penjara, gelanggang tempat ujian, bagi orang beriman. (Pg. 333)

“Jika kalian memang benar-benar seperti yang kalian katakan, aku akan mengajarkan lima hal lagi sehingga perilaku baik kalian menjadi dua puluh.”

“Silahkan ya Rasulullah!”

“Jangan kau kumpulkan apa yang tidak kalian makan. Jangan dirikan bangunan yang tidak kalian tinggali. Jangan berselisih satu sama lain karena perbedaan. Jauhilah hal-hal yang tak diperintahkan oleh Allah. Berlombalah dalam kebaikan.”

Rasulullah juga sering menasihati kami seperti yang dia lakukan kepada para utusan.

“Dunia adalah tempat ujian yang melelahkan,” ucapnya. “Selain dari orang yang menjauhi larangan Allah, mereka takkan selamat dari tangan-tangan dunia.” (Pg. 346)
‘Ya Umar!’ ucapnya. ‘Kau bertanya soal bekas anyaman dalam tubuhku, padahal kelembutan setelah sesuatu yang keras itu sangat nyaman. Kau sedih karena atap ruangan ini pendek, padahal atap kuburan akan lebih pendek daripada ini. Kita meninggalkan hal duniawi ini kepada ahli dunia, sementara itu mereka menyerahkan akhirat kepada kita. Aku dan dunia itu seperti tentara berkuda yang melakukan perjalanan di tengah musim panas. Tentara berkuda yang letih karena terik panas matahari itu berteduh di bawah pohon, kemudian melanjutkan perjalanan dan meninggalkan tempat itu. Kisra dan Kaisar adalah seorang raja, sementara aku seorang nabi. Aku hanyalah hamba Allah. Aku duduk seperti seorang hamba, makan seperti seorang hamba…’ (Pg. 393)

“Ada berapa emas, Aisyah? Di mana kau menaruhnya?”

Aku lari membawa emas itu kepadanya. Aku seperti juru tulisnya. Rasulullah mengambil emas dari tanganku kemudian mulai menghitung.

“Lima… enam… tujuh…”

Rasulullah menaruh emas-emas itu di telapak tanganku kemudian menutupi dengan jemarinya. “Selama emas ini berada di sini…” katanya.

Kedua mataku terbuka, menatap kedua mata Rasulullah.

“Selama emas ini berada di sini… bagaimana Muhammad bisa pergi ke hadapan Allah?”

Anak panah terlepas dari busurnya, tertancap tepat di tengah-tengah dadaku. Tubuhku membeku. Lidahku tertelan sambil bersandar. Tubuhku mulai bergerak mundur. Seakan-akan dunia berada di tanganku dan tanganku seakan-akan hilang karena beratnya.

“Ambillah ini semua, segera infakkan emas ini…” ucap Rasulullah. (Pg. 425)
Aku adalah Aisyah di masa-masa sulit.

Aku tak pernah merasakan pernikahan lagi selama masa-masa hijrah.

Hari pernikahanku yang sebenarnya adalah hari wafatku, hari ketika aku bertemu dengan rahmat seluruh alam, Rasulullah, orang yang aku cintai.

Aku bersaksi pada perintah Allah, kenangan Rasulullah, wasiat dan amanah Alquran, tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Aku adalah Aisyah.

Aku adalah Aisyahnya Muhammad.

Membaca kisah Rasulullah dari sudut pandang dan kacamata Aisyah, seperti membaca sebuah diary dan surat cinta dari seorang istri untuk mengenang sosok suami tercintanya :)

Sunday, October 29, 2017

JANGAN MENGAKHIRI HIDUPMU DENGAN CARA SEPERTI INI!!!

JANGAN MENGAKHIRI HIDUPMU
DENGAN CARA SEPERTI INI!

السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته
بسم اللّٰه الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العلمين
والصلاة والسلام على سيدنا محمد
وعلى اله وصحبه اجمعين
امابعد

Sahabat sahabatku yang dirahmati Allah Tabaraka wa Ta'ala,

Sedih hati kami menyaksikan fakta bahwa masih ada saja orang yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Belakangan ini korbannya adalah seorang anak di bawah umur. Sedemikian putus asakah bocah itu, sehingga dengan enteng meregang nyawanya sendiri, menggantung diri dengan seutas tali? Astaghfirullah!

Beban hidup yang tak kuasa ditanggung, penderitaan yang menghimpit, rasa frustrasi yang hebat, dan sebab-sebab lain biasanya menjadi pemicu dilakukannya perbuatan yang dilarang oleh agama kita ini.

Sahabat, bila ada masalah yang berat yang tak kuasa ditanggung seorang diri, maka curhat adalah cara yang tepat untuk menemukan solusinya. Semoga tidak ada lagi orang-orang yang berpikiran pendek serta sempit dada. Jangan berputus asa dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala!

AL-AKHBAR

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ أَنَّ ثَابِتَ بْنَ الضَّحَّاكِ
وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَلَفَ عَلَى مِلَّةٍ غَيْرِ الْإِسْلَامِ فَهُوَ كَمَا قَالَ وَلَيْسَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَذْرٌ فِيمَا لَا يَمْلِكُ وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ فِي الدُّنْيَا عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَعَنَ مُؤْمِنًا فَهُوَ كَقَتْلِهِ وَمَنْ قَذَفَ مُؤْمِنًا بِكُفْرٍ فَهُوَ كَقَتْلِهِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Utsman bin Umar telah menceritakan kepada kami Ali bin Mubarrak dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Qilabah bahwa Tsabit bin Adl Dlahak -dan dia termasuk dari Ashabus Syajarah (ikut serta dalam baiatur ridlwan) - dia menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan agama selain Islam, maka dia bagaikan apa yang dia katakan, anak Adam tidak boleh bernadzar dengan sesuatu yang tidak dia miliki, barangsiapa BUNUH DIRI dengan sesuatu di dunia, maka dia akan disiksa di akhirat dengan sesuatu yang digunakan untuk bunuh diri, barangsiapa melaknat orang mukmin maka ia seperti membunuhnya, barangsiapa menuduh seorang muslim dengan kekafiran maka ia seperti membunuhnya." (HR. Bukhari: 5587)

حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيدَةٍ فَحَدِيدَتُهُ بِيَدِهِ يَجَأُ بِهَا فِي بَطْنِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِسُمٍّ فَسُمُّهُ بِيَدِهِ يَتَحَسَّاهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا وَمَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ يُرَدَّى فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا

Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Barangsiapa BUNUH DIRI dengan menggunakan pisau tajam maka pisau yang ada dalam tangannya tersebut kelak akan menghujam ke perutnya di dalam neraka jahannam, dia kekal selama-lamanya dengan kondisi seperti itu. Dan barangsiapa BUNUH DIRI dengan menenggak racun maka racun yang ada dalam genggamannya tersebut kelak akan ia tenggak di dalam neraka jahannam, dia kekal selama-lamanya dengan kondisi seperti itu. Dan barangsiapa BUNUH DIRI dengan terjun dari atas gunung maka kelak ia akan menerjunkan dirinya dalam neraka jahannam, dia kekal selama-lamanya dengan kondisi seperti itu." (HR. Ahmad: 7136)


Tawaran pekerjaan terbaru Putra/Putri PT Djarum Oasis - Indonesia Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat

Deskripsi


PT Djarum Oasis melalui program rekrutmennya saat ini membuka lowongan kerja terbaru pada tahun ini.
Untuk mencari calon – calon tenaga kerja yang siap diterjunkan ke setiap lini atau divisi kerja dalam perusahaan yang sedang membutuhkannya saat ini.
Dengan diadakannya rekrutmen atau lowongan kerja ini perusahaan berusaha mencari individu yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan tentunya sesuai juga dengan minat dan harapan dari para pencari kerja karena dengan adanya hubungan yang baik.

Lowongan kerja PT Djarum Oasis tahun ini.
PT Djarum Oasis kembali membuka lowongan kerja terbaru untuk Tamatan D1 D2 D3 S1 S2.

Lowongan untuk :

- Manajer Servise
- Kepala Produksi
- Staf Administrasi
- Sekretaris
- Supervisior
- Pelayanan Pelanggan
- Rencana Produksi
- Engineering Manager
- Listrik
- Elektronika / Elin / Telekomunikasi
- Mesin
- Industri
- Sipil
- Teknik Kimia / Lingkungan
- Manajemen Bisnis / Niaga
- Teknologi Informasi / Informatika
- Keuangan
- Akuntansi
- Komunikasi
- Hukum
- Insinyur
- Quantity Surveyor
- Drafter
- Akuntansi Keuangan
- Sekretaris Proyek
- Petugas Lapangan
- Trainee Manajemen
- Manajer Situs
- Manajer Produksi
- Inspektur Produksi
- Supervisor Produksi
- Produksi Mandor
- Manajemen

Fasilitas karyawan:

- Gaji Pokok Rp. 15.000.000,-/bulan (tergantung posisi)
- Gaji Bagi Karyawan Baru Rp.7.900,000 Hingga Rp.15.000,000,-/bulan
- Lembur Sesuai depnaker
- Uang Makan & Transportasi,Tunjangan Hari Raya Insentif
- Jamsostek Asuransi Kesehatan.
- Seragam.

Persyaratan :

– Pria/Wanita
– Pendidikan minimal lulusan D1, D2, D3, S1, S2. semua jurusan
– Teliti dan pekerja keras
– Bersedia ditempatkan di wilayah kerja PT Djarum Indonesia

Kelengkapan berkas lamaran :

– Surat lamaran dan Daftar Riwayat Hidup.
– Foto Copy ijazah dan transkrip
– Fotokopi KTP
– Pasphoto ukuran 4 x 6 cm
– Nomer hp

Tatacara Pengajuan Lamaran :
Silahkan Kirim lamaran anda melalui email
Lamaran ditujukan ke Email: ( djarum_oasis(at)post.com )

Sumber: Trovit


Kenyataan ( miris ) Kanak Bajang Jaman mangkin VS Kanak Bajang jaman Laek

Hasiltang  berselancar lek samudera maya..


ilustrasi Anak SMA
Tulisan niki tiang bahas tentang fenomena kanak-kanak bajang  jaman semangkinan  niki, nentn perlu belo lalok nggih, silak bae plungguh bace
ooo nggih nenten ne tlupak comeng maksut tiang komentar heheeee
cekkibrooooooooot :

Marak niki perbedaan ne tang :

* Kanak laek nggakne enten tao negen ( memegang) mmet permen sak potongan rokok

* Kanak mangkin jak mben tao negen (memegang) dait isep rokok

*Kanak laek takutne TAKUTNE JARUM SUNTIK

* Kanak mangkin banin SUNTIK DIRIKNE ( NARKOBA)

* Kanak Laek pinterne benyanyi LAGU ANAK _ ANAK

* Kanak nane jak ara'ane nyanyian LAGU PERCINTAAN

*Kanak laek nggakne sikne boye film UNYIL

* Kanak Mangkin ara'an boye film SINETRON SAK NDEK MENDIDIK

*Kanak laek nyebon boye film BF 

* Kanak mangkin poro poron PIYAK FILM BF 

*Kanak laek ndekne semn sebut SSS***

*Kanak mangkin luar biasa sikne taone gawekne sak Ss***
*Kanak laek ketaon aran berayeaan waktu SMP kelas 1

* Kanak mangkin Ktaon aran brayean  waktu SD kelas 1

* Kanak laek baturne nine pinakne jari baturne bareng bkedek

* Kanak mangkin  baturne nine pinakne jari korban ( PEMERKOSAAN)

* Kanak laek selese bsiak BERDAMAI

* Kanak mangkin selese besiak saling matek

* Kanak laek takutne lek GURU

* Kanak mangkin tetakutne isik GURU

* Kanak laek lamun te omeh isik dengan tokne tedokne

* Kanak mangkin ndekne segan segan aniayak dengan toakne

* Kanak laek taone eemmt tijok lamun ndek kesampaian kmelekne

* Kanak mangkin NGAMUK NGASE lamun ndek tepenuhi kemelekne

*Kanak laek LILE KLEWE

* Kanak mangkin , NDEKNE TAO LILE, MLILAK

* Kanak laek BERTERIMA KASIH lamun te beng ape - ape

* Kanak mangkin NDEKNE TAO BERTERIMA KASIH lamun te beng ape-ape

* Kanak laek semangatne belajar

* Kanak mangkin Semangatne Bekdek

Nah menu jarin,, nggakne juluk engkahte lamun arak kayun rombokne ndawegan ,,oooo nggih arakne endah sak berprestasi laguk kloean marak skadi mnike,,
awinan mnike ndawegan pare ORANG TUA ngiring jagak periri bije jari plungguh sami ngkah marak skadi mnike,,nunas ampure  kirene arak ksisipan atur dewek,,assalaamualaikum.wrwb....

UNTUKMU WAHAI PEMUDA

Seorang manusia yang berada dalam awal masa muda,merupakan sosok yang sangat membutuhkan beragam motivasi demi mengg apai masa depan yang lebih gemilang. Kaum muda kalu tidak dibimbing dengan benar,bisa jadi akan terjauhkan dari nilai-nilai agama dan juga sosial, yang nantinya berujung kepada  kehancuran suatu bangsa.


Ilustrasi Pemuda

 Modernisasi disegala bidang, kemajuan informasi dan teknologi, dan perkembangan kehidupan sosial telah meninimbulkan beragam persoalan kehidupan yang sering kali tidak sederhana. Timbunan pengalaman orang tua kita seakan - akan tak lagi cukup untuk membekali anak - anak bukan karena kekurangan ruh dan atau semangat .Tapi karena kemasan dan penyajian yang seringkali dituntut lebih realistis dan sesuai dengan bahasa zaman.

Di akui atau tidak ,bahaya telah mengintai generasi muda kita. Mereka kini sedang dijejali oleh mimpi tentang kesuksesan yang diperoleh tanpa usaha, lewat sinetron dan film. Mereka dininabobokkan oleh gaya hidup matrealistis,individualis, dan memperturutkan syahwat dan hawa nafsu.

Segala sesuatu pasti diukur oleh materi.
seolah-olah materi bisa membeli syurga..!!
Karena itu wahai pemuda, ada beberapa hal yang hendaknya perlu untuk direnungkan bersama. Merenung dengan benar-benar menghadirkan akal pikiran kita yang sehat, serta bertafakkur dengan sungguh-sungguh, sehingga akan menghasilkan gambaran gambaran yang benar dibenak kita semua.

1. Dunia sarana atau Tujuan?????

ingat hadits berikut, Rasulullah Saw bersabda: barng siapa menjadikan dunia sebagai tujuan satu-satunya, maka Allah akan menjauhkan dia dari keinginannya. Allah akan menjadikan kemiskinan didepan matanya, dia tidak akan mendapatkan kecuali apa yang telah di tetapkan kepadanya. Dan barang siapa yang akhirat adalah sebagai tujuannya maka Allah akan mengumpulkan keinginannya,menjadikan kekayaan dalam hatinya,dan dunia akan mendatanginya secara melimpah ruah.

2. Pahamilah tentang Makna Ketentraman Jiwa

Kebahagiaan dan ketentraman jiwa tidak bergantung pada banyaknya harta atau tercapai segala keinginan dan harapan manusia, tapi tergantung pada kepuasan diri. Sukses dalam hidup itu jika seseorang telah mengubah gaya berfikirnya,bersikap obyektip dalam menilai, menjadikan target dan tujuan hanya untuk taat kepada Allah Ta'ala dan mendapatkan Rido-Nya.

3. Mengenal Realita Kehidupan

Kehidupan ini membutuhkan kesungguhan, dan perjuangan,keinginan dan tekad, serta optimisme. Dan mencari kehidupan yang lebih baik harus dengan ilmu,iman, kesungguhan, sabar,tekun dan tawakkal.

Pepatah mengatakan:

Tidak ada kebaikan pada pemuda yang malas

Keberkahan ada pada pemuda yang memiliki tekat yang besar.

4. Kita ini orang yang Optimistis atau sebaliknya??

Rasa optimis berarti seseorang memiliki ketabahan menghadapi cobaan,sabar dalam menghadapi musibah,kuat pendirian, berjiwa tegar, tidak terpengaruh dengan berbagai kejadian atau goncangan yang menjatuhkan mental.
Sedangkan rasa pesimis akan menghadirkan perasaan cepat merasa cemas,bermental keropos, lekas bosan,tidak kokoh pendirian, dan melihat kehidupan dengan kelam dan putus asa.
Jika pemuda sudah mampu merenungkan beberapa hal diatas,denag perenungan yang benar dan sungguh- sungguh  dalam bertafakkur,insyaAllah harapan hidup untuk masa depan akan lebih cerah. Hal itu dikarenakan para pemuda telah mengenal hakikat kehidupan didunia ini,sehingga pemuda tidak salah langkah langkah menuju masa depan.

Oleh : Fajar Siddiq
Red : Lalu Halik IW

Saturday, October 28, 2017

16 Cara Menjalani Pola Hidup Sehat yang Wajib Dilakukan Saat Ini

Cara Hidup Sehat-Banyak orang yang mengatakan sehat itu mahal, padahal justru sehat itu murah, sakitnya yang mahal. Oleh karenanya, sangat penting bagi kita untuk melakukan tindakan pencegahan sebelum sakit.

Banyak penyakit bersumber dari gaya hidup yang buruk dari diri sendiri. Pola hidup semacam ini terbentuk dari aktivitas sehari-hari yang berulang sehingga menjadi sebuah kebiasaan.

Bila kebiasaan buruk tersebut kamu lakukan terus menerus, maka penyakit berbahaya seperti kanker, diabetes, dan bahkan serangan jantung akan sangat mudah sekali menyerangmu.

Tak perlu cemas, kali ini saya akan bagikan beberapa tips gaya hidup sehat yang luar biasa dari para pakar kesehatan, dan bahkan Rosulullah saw. Penasaran kan bagaimanakah cara hidup sehat itu? Berikut beberapa langkah untuk menuju pola hidup sehat yang wajib kamu lakukan saat ini.

Cara Menjalani Pola Hidup Sehat yang Benar dan Mudah

1. Ketahui kondisi kesehatan diri sendiri saat ini

Survei membuktikan hampir 70 % lebih orang akan mengubah pola hidupnya setelah mengalami sakit. Apakah kamu juga demikian? Ini langkah yang salah dan harus kamu hindari mulai detik ini.

Memeriksakan diri sebelum sakit tidak hanya berguna untuk memantau kesehatan saja. Tetapi, juga berguna supaya dokter bisa menangani penyakit tertentu yang mungkin akan membahayakan diri kamu di kemudian hari nanti.

Oleh sebab itu, luangkahlah waktu secara berkala untuk konsultasi ke dokter.

2. Lakukan kegiatan fisik (olahraga)


Apakah kamu sering berolahraga? Atau justru aktivitas sehari-harimu didominasi dengan duduk mengetik di depan komputer sepanjang hari tanpa aktivitas fisik?

Para pakar kesehatan merekomendasikan agar kamu melakukan aktivitas fisik minimal 75 menit tiap minggunya dan mengencangkan otot setidaknya dua hari selama sepekan.

Ada banyak jenis olahraga yang bisa membantumu menjaga kesehatan tubuh. Misalnya seperti jogging, senam, sepeda santai, dan sebagainya. Pilihlah kegiatan yang menyenangkan sebagai aktivitas fisik yang menyehatkan.

3. Pilih makanan yang tepat

Semua orang pasti pernah mendengar makanan 4 sehat 5 sempurna. Yup, menu tersebut telah diteliti oleh para pakar kesehatan, dan dinyatakan sebagai makanan sehat dengan kandungan nutrisi cukup lengkap. Mulai dari kandungan vitamin, protein, serat, sampai mineralnya.

Memilih makanan yang sehat ini hukumnya wajib, baik bagi kamu yang ingin menurunkan berat badan, menjalani pola hidup sehat, ataupun menambah berat badan. Beberapa rekomendasikan makanan sehat antara lain:
Makanan sumber vitamin A
Makanan sumber vitamin B
Makanan sumber vitamin C
Makanan sumber vitamin D

4. Hindarilah kebiasaan buruk

Disamping memilih makanan yang tepat, kamu juga harus mulai menghindari kebiasaan buruk agar pola hidup sehat bisa terwujud dengan baik.
Beberapa kebiasaan buruk yang wajib dihentikan antara lain merokok, minum alkohol, konsumsi makanan manis, berlemak, begadang, dsb.

Baca: cara berhenti merokok yang terbukti berhasil

5. Mengelola stres

Kerja berangkat pagi - pulang malam tentunya membuat stres tak terhindarkan, apalagi ketika kerjaan di kantor menumpuk. Jika tidak bisa mengelola stres dengan baik kondisi semacam ini akan sangat mudah menyebabkanmu depresi.

Untuk mengelola stres sebetulnya ada banyak sekali cara yang bisa kamu tempuh. Misalnya kamu bisa mengambil waktu luang untuk berileksasi, yoga, meditasi, atau bahkan menjalani hobi yang belakangan ini jarang dilakukan lantaran sibuk kerja.

6. Istirahat cukup dan teratur

Idealnya para pakar kesehatan menyarankan agar kamu tidur minimal 8-9 jam sehari. Istirahat cukup adalah kunci untuk mendapatkan tubuh dan pikiran yang sehat. Oleh sebab itu, mulai sekarang jangan suka begadang ya.

Selain mencukupi waktu tidur minimal 8 jam, kamu juga harus tidur secara teratur. Usahakan tidur dan bangun dengan jam yang sama setiap harinya. Ini sangat penting agar tubuh lebih siap kapan harus istirahat dan kapan harus bekerja.

7. Perbanyak minum air putih

Pada dasarnya tubuh kita terdiri lebih dari 80 % cairan. Kekurangan cairan dapat menyebabkan munculnya dehidrasi yang berujung pada penyakit. Sebelum tubuh sakit, lebih baik penuhi cairan tubuh dengan memperbanyak konsumsi air putih.

Sebuah penelitian di Chicago University membuktikan bahwa seseorang yang mengonsumsi minimal 8-10 gelas air, mereka memiliki sistem kekebalan lebih baik dari yang jarang mengonsumsinya. Dengan demikian, air putih dapat meningkatkan imun tubuh terhadap serangan penyakit.

8. Menjaga kebersihan

Bakteri dan virus penyebab penyakit banyak berkembang di tempat yang kotor. Membersihkan lingkungan tempat tinggal secara rutin bisa menjadi pola hidup sehat yang paling ampuh.
Mulailah dengan menjaga kebersihan diri sendiri dulu. Misalnya mandi teratur minimal 2x sehari, sikat gigi setelah makan, membersihkan kamar tidur, dan sebagainya.

Cara Menjalani Gaya Hidup Sehat Ala Rosulullah

Ketika Kaisar Romawi mengirimkan bantuan dokter ke Madinah, ternyata selama satu tahun dokter tersebut kesulitan menemukan orang yang sakit. Kemudian dokter tersebut bertanya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tentang rahasia kaum muslimin yang jarang mengalami sakit.

Seumur hidupnya, Rasulullah hanya pernah dua kali mengalami sakit. Pertama, ketika diracun oleh seorang wanita Yahudi yang kala itu menghidangkan makanan kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam di Madinah. Kedua, ketika menjelang wafatnya.

Apa sajakah tips rahasia sehat dari Rasulullah?
1. Rasulullah cepat tidur dan cepat bangun

Rasulullah tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Hal itulah yang melatar belakangi beliau tidak berbincang-bincang setelah waktu isya.

Jika sudah waktunya tidur Rasulullah akan cepat tidur. Rata-rata beliau sudah tidur sebelum pukul 21.30. Kemudian kira-kira pukul 03.00 beliau sudah terbangun untuk melakukan sholat malam.

2. Rasulullah sering berpuasa

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa… Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Puasa memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan, bahkan beberapa penyakit berbahaya seperti serangan jantung, hipertensi, diabetes, dan kanker dapat disembuhkan. Baca selengkapnya mengenai manfaat puasa.

3. Tidak pemarah

Rasulullah pernah menasihati sahabatnya sebanyak tiga kali yang berbunyi sama yaitu
“Jangan marah”. Nasihat ini menunjukan bahwa hakikat kekuatan manusia bukan terletak pada jasad, melainkan kebersihan jiwa. Selain itu, tidak mudah marah juga terbukti sangat menyehatkan tubuh.

4. Jaga kebersihan

“Kebersihan adalah sebagian dari iman”. Rasulullah terkenal sebagai pribadi yang bersih dan rapi. Setiap hari kamis atau jumat, beliau secara rutin mencukur rambut halus di pipi, memotong kuku, bersiwak, serta memakai minyak wangi.

Rasul juga sangat menjaga kebersihan mulut dan gigi melalui sunah Beliau bersiwaq yang sampai saat ini masih dianut umatnya.

Baca selengkapnya: cara membersihkan karang gigi dengan siwak

5. Menjaga pola makan

Di pagi hari Rasulullah suka mengonsumsi segelas air dingin yang dicampur dengan madu asli. Kemudian memasuki waktu dhuha (pagi menjelang siang), Beliau mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa’.

Ditinjau dari dunia kesehatan madu dan kurma memiliki banyak manfaat bagi sistem pencernaan, termasuk salah satunya menetralisir racun. Manfaat ini sudah terbukti ketika Rosul diracuni oleh seorang wanita Yahudi di Madinah.

Kemudian memasuki siang menjelang sore, Rosul mengonsumsi minyak zaitun. “...Sesungguhnya zaitun itu adalah pohon yang diberkahi”. Sedangkan di malam hari Beliau mengonsumsi sayuran-sayuran segar kaya nutrisi.

Secara umum, sayuran memiliki kandungan antioksidan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit. Setelah makan malam Rosul tidak langsung tidur. Beliau melakukan aktivitas seperti sholat agar makanan bisa tercerna secara optimal.

Baca selengkapnya:
Manfaat madu alami untuk kesehatan
Manfaat minyak zaitun bagi kesehatan



6. Berolahraga

Rasulullah pun tak lupa melakukan berbagai jenis olahraga yang menunjukan bahwa tubuh Beliau tidak hanya sehat tapi juga kuat. Beliau pernah lomba lari, gulat, dan bahkan memanah.

7. Bersosialisasi

Sebuah studi di Harvard School of Public Health menemukan bahwa seseorang berusia sekitar 70-an tahun yang memiliki hubungan sosial baik, mereka cenderung memiliki kemungkinan kecil terkena penyakit serangan jantung.

Seperti kita ketahui bersama, Rasulullah adalah pribadi yang suka bersilaturahmi dengan para sahabat dan tetangganya. Bersosialisasi adalah salah satu tips menjaga kesehatan yang patut kita tiru saat ini.

8. Berbekam

Said bin Jubir berkata dari Ibn Abbas r.a bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

“Kesembuhan dapat diperoleh melalui tiga cara: pertama dengan meminum madu (obat herbal), dengan berbekam/hijamah, dan terapi besi panas. Dan aku tidak menganjurkan umatku untuk melakukan pengobatan dengan besi panas” (HR. Bukhori).

Bagaimana, tertarik mencoba cara hidup sehat diatas? Itulah sajian tips gaya hidup sehat dari para pakar dan Rasulullah yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan selamat mencobanya.

sumber Cantikitu

Panduan Membuat Blog Gratis

Membuat blog dari Google sangatlah mudah, anda cukup kunjungi blogspot.com lalu masukkan alamat email Gmail anda dan anda akan masuk kehalaman administrasi Blog anda:

untuk lebih mudahnya silahkan anda lihat video dibawah ini:


Blog juga bisa digunakan untuk mendapatkan uang.


Friday, October 27, 2017

OBYEK WISATA BENDUNGAN PANDAN DURE DESA SUWANGI KEC. SAKRA LOTIM, NTB


Suwangi Online - Wisata Pandan Dure yaitu nama sesuatu waduk atau bendungan yang treletak  di Pandan Duri, Desa Suwangi, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Akses menuju waduk atau bendungan Wisata Pandan Dure, dapat anda akses melalui dua jalan yaitu bila anda berangkat dari Mataram maka anda harus berhenti di pasar Terara Lombok Timur kemudian belok Kanan. Bila anda berngkat dari Selong maka anda harus berhenti di Sakra Belok kanan dan anda akan melewati jalan pedesaan yang menyenangkan tetapi anda harus pelan-pelan karena banyak polisi tidur yang akan anda lewati.
Wisata  Pandan Dure terdapat di perbukitan, sehingga akan terasa sejuk. Pemandangan waduk Pandan Dure juga indah dikarenakan dikelilingi oleh sawah-sawah dan permukiman warga,. Berdiri di pinggiran waduk dengan menikmati panorama waduk dengan latar permukiman warga sungguh adalah kesenangan tersendiri untuk pengunjung obyek wisata Pandan Dure. Sambil melihat muda-mudi yang sedang memadu kasih, atau sekedar bersantai. Bagi mereka yang hobi memancing obyek wisata Pandan Dure juga menjadi tujuan utama karena ikannya disini terkenal katanya lumayan besar-besar .
Disamping itu juga, disempanjang wisata bendungan Pandan Dure di penuhi oleh para pendagang dari warga sekitar dan bahkan dari derah luar pandan dure yang siap melayani pengunjung. Wisata Pandan Dure menjadi berkah tersendiri bagi para pedangan yang berjualan di sempanjang wisata Pandan Dure.http://www.suangi23.blogspot.com

Kontroversi Foto Tuan Guru Pancor Mirip Syekh Ahmad Syathibi di Wikipedia

wikipedia

Mataram – Sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial oleh para netizen mengenai foto Maulanasyaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid atau yang biasa dikenal dengan sapaan Tuan Guru Pancor dari Lombok NTB yang mempunyai kemiripan paras dengan foto profil Syekh Ahmad Syathibi al-Qonturi yang seorang alim ulama dari tanah pasundan Jawa Barat yang akrab dikenal dengan nama Mama Gentur yang terpampang di situs wikipedia dimana situs yang menampilkan biografi orang dan peristiwa penting di seluruh dunia.

Menurut wikipedia, Ahmad Syathibi diperkirakan lahir di Cianjur, Hindia Belanda, sekitar tanggal 12-18 tanpa diketahui secara pasti bulan dan tahun kelahirannya – meninggal di Cianjur, Indonesia pada Rabu 14 Jumadil Akhir 1365 Hijriyah, tanggal 15 Mei 1946) atau lebih dikenal dengan Mama Gentur adalah salah satu sosok ulama Tatar Pasundan yang bergelar Al-Alim Al-‘Allamah Al-Kamil Al-Wara.

Sedangkan diketahui Maulanasyaikh TGKH.M.Zainuddin Abdul Madjid sendiri adalah orang Lombok, NTB yang merupakan kakek dari Gubernur NTB saat ini Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi yang merupakan pendiri Pondok Pesantren Nahdatul Wathan yang mempunyai pengaruh sangat besar di NTB.
Dalam perbincangan salah satu forum netizen di facebook mempertanyakan mengenai keabsahan foto asli dari para tokoh islam nusantara ini.

Salah satu akun facebook Faruq Muharram mengatakan kalau “Itu pecahan maulanassyeikh, di Sulawesi juga ada, Kalimantan juga, beliau bisa memecah badan beliau menjadi 7 kalo gak salah” komentarnya.

Sedang akun lainnya, Azhari Al-Fatih memberikan jawaban yang lebih logis. “Dari wikipedia saya temukan info bahwa syaikh ahmad syathibi gentur meninggal pada bulan mei 1946, sementara era foto warna masuk di Indonesia tahun pada tahun itu belum ada, bahkan tokoh nasional sekaliber soekarno pun hanya sebatas foto hitam putih, jadi jelas foto itu adalah foto guru besar kami al-magfurulah maulanasyaikh TGKH. M. Zainuddin abdul majid, bukan foto ulama’ lain” tulisnya.

Apapun itu, mereka adalah para tokoh Islam dan ulama besar yang mempunyai karomah yang sangat luar biasa yang diberikan Tuhan karena kedekatan dan kualitas ibadah yang mereka lakukan atau mungkin saja ada kemiripan di antara mereka. Wallahualam Bissawab…

Sumber Kick News today


Wednesday, October 25, 2017

KEUTAMAAN ILMU DAN ULAMA'

Keutamaan Ilmu dan ‘Ulama

يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ

“… niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat….” (al-Mujadilah: 11)

Mengenal Makna Sebagian Mufradat Ayat

يَرۡفَعِ ٱللَّهُ

Allah meninggikan, maknanya Allah subhanahu wa ta’ala ‘mengangkat’, yaitu mengangkat kaum mukminin di atas selain kaum mukminin dan mengangkat orang yang berilmu di atas orang yang tidak berilmu.

أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ

“orang-orang yang diberi ilmu”, yang dimaksud ilmu di dalam ayat ini adalah ilmu syar’i. Sebab dengannyalah seseorang akan mendapatkan keterangan dalam mengamalkan agamanya berdasarkan tuntunan Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya.

دَرَجَٰتٖۚ

“Beberapa derajat.”

Al-Qurthubi rahimahullah berkata, “Yaitu derajat di dalam agama ketika mereka melaksanakan apa yang diperintahkan.”



Tafsir Ayat

Ayat Allah subhanahu wa ta’ala yang mulia ini menjelaskan keutamaan para ahli ilmu dan orang-orang yang senantiasa menuntut ilmu agama. Di samping karena keimanan yang mereka miliki, mereka juga diangkat derajat dan kedudukannya oleh Allah subhanahu wa ta’ala karena bertambahnya ilmu agama mereka, yang menjadikannya semakin jauh dari kejahilan dan mendekatkan kepada keridhaan Allah subhanahu wa ta’ala.

Berikut beberapa penafsiran para ulama tentang tafsir ayat ini,

– Ath-Thabari rahimahullah berkata, “Allah subhanahu wa ta’ala mengangkat kaum mukminin dari kalian wahai kaum, dengan ketaatan mereka kepada Rabb mereka. (Mereka taat) pada apa yang diperintahkan kepada mereka untuk melapangkanir(majelis) ketika mereka diperintahkan untuk melapangkannya atau mereka bangkit menuju kebaikan apabila diperintahkan mereka untuk bangkit kepadanya.

Dengan keutamaan ilmu yang mereka miliki, Allah subhanahu wa ta’ala mengangkat derajat orang-orang yang berilmu dari ahlul iman (kaum mukminin) di atas kaum mukminin yang tidak diberikan ilmu, jika mereka mengamalkan apa yang mereka diperintahkan.” Lalu beliau menukilkan beberapa perkataan ulama salaf, di antaranya Qatadah rahimahullah, beliau berkata, “Sesungguhnya dengan ilmu, pemiliknya memiliki keutamaan.

Sesungguhnya ilmu memiliki hak atas pemiliknya, dan hak ilmu terhadap kamu, wahai seorang alim, adalah keutamaan. Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kepada setiap pemilik keutamaan, keutamaannya.” (Tafsir ath-Thabari, juz 28 hlm. 19)

 Antara Ilmu dan Ibadah

Menuntut ilmu juga merupakan jenis ibadah. Namun ilmu merupakan jenis ibadah yang memiliki nilai dan kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan jenis ibadah lainnya. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

فَضْلُ الْعِلْمِ خَ مِنْ فَضْلِ الْعِبَادَةِ وَمِ كَالُ الدِّينِ الْوَرَعُ

“Keutamaan ilmu lebih baik dari keutamaan ibadah. Dan kunci agama adalah bersikap wara’ (meninggalkan sesuatu yang dikhawatirkan memudaratkan di akhirat, pen).” (Diriwayatkan oleh al-Bazzar, Abu Nu’aim, al-Hakim, dll, dari hadits Hudzaifah ibnul Yaman radhiallahu ‘anhu. Juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Qais bin’ Amr al-Mula’i, dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 4214. Lihat pula Shahih Jami’ Bayan al-‘Ilmi wa Fadhlihi no. 27)

Hadits ini menjelaskan demikian mulianya ilmu dan penuntut ilmu. Ini disebabkan karena seorang yang berilmu kemudian mengajarkan ilmunya, mendakwahkannya, hingga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan hidayah kepada orang lain dengan sebab dakwahnya, maka menjadi salah satu amal jariyah baginya.

Selama ada yang mengamalkan ilmunya tersebut, maka dia akan terus mendapatkan pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala walaupun dia telah meninggal. Berbeda dengan orang yang mengerjakan shalat sunnah dan semisalnya, tidak ada yang merasakan manfaatnya kecuali hanya dirinya sendiri.

Ishaq bin Manshur rahimahullah berkata, “Aku bertanya kepada al-Imam Ahmad tentang perkataannya, Mudzakarah (mengulang-ulangi) ilmu pada sebagian malam lebih aku senangi daripada menghidupkannya (dengan qiyamul lail). Ilmu apakah yang dimaksud?” Beliau menjawab, “Yaitu ilmu yang memberi manfaat kepada manusia dalam perkara agamanya.” Aku bertanya lagi, “Dalam hal (cara) berwudhu’, shalat, puasa, haji, talak, dan semisalnya?” Beliau menjawab, “Iya.” (Shahih Jami’ al- Bayan, 30/45)

Diriwayatkan pula Rabi’ bin Sulaiman al-Muradi, al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

طَلَبُ الْعِلْمِ أَفْضَلُ مِنَ الصَّ ةَالِ النَّافِلَةِ

“Menuntut ilmu lebih utama daripada shalat sunnah.” (Shahih Jami’ al-Bayan, 31/48)

Sufyan ats-Tsauri rahimahullah berkata, “Aku tidak mengetahui ada satu ibadah yang lebih afdhal daripada seseorang yang mempelajari ilmu.” (Shahih Jami’ al-Bayan, 46/78)



Kemuliaan Para Ulama

Ayat Allah subhanahu wa ta’ala ini menjelaskan demikian tingginya derajat dan kedudukan para ulama di atas yang lainnya. Merekalah orang-orang yang senantiasa mendapatkan kemuliaan di sisi Allah subhanahu wa ta’ala dan juga di kalangan manusia. Di dalam ayat yang lain Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

نَرۡفَعُ دَرَجَٰتٖ مَّن نَّشَآءُۗ

“Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki.” (Yusuf: 76)

Al-Imam Malik rahimahullah ketika menafsirkan ayat ini berkata, “Yaitu dengan ilmu.” (dikeluarkan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ul Bayan)
Zaid bin Aslam rahimahullah berkata dalam menafsirkan firman Allah subhanahu wa ta’ala,

وَلَقَدۡ فَضَّلۡنَا بَعۡضَ ٱلنَّبِيِّ‍ۧنَ عَلَىٰ بَعۡضٖۖ وَءَاتَيۡنَا دَاوُۥدَ زَبُورٗا ٥٥

“… Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur (kepada Dawud).” (al-Isra: 55)

kata beliau: “yaitu dengan ilmu.” (Shahih Jami’ al-Bayan, 46/79).

Diberitakan oleh Asy’ats bin Syu’bah al-Misshishi bahwa beliau berkata, “Suatu hari Harun ar-Rasyid pergi ke Raqqah. Lewatlah serombongan orang di belakang Abdullah ibnul Mubarak, terputuslah sandal-sandal, debu-debu bertebaran. Lalu salah seorang budak wanita Amirul Mukminin melongok dari dalam istana, lalu bertanya, ‘Siapa ini?’

Mereka menjawab, ‘Seorang alim dari Khurasan telah datang.’

Berkatalah sang budak, ‘Demi Allah, inilah kerajaan sebenarnya, bukan kerajaan milik Harun yang mengumpulkan manusia dengan tentaranya dan para pembantunya’.” (Siyaru A’lam an- Nubala, adz-Dzahabi, 8/384) Wallahi, inilah kemuliaan yang sebenarnya.

Suatu hal yang mustahil bagi mereka yang ingin menegakkan syariat Islam, mendirikan khilafah Islamiyah, namun menempuhnya dengan cara-cara yang batil, dengan membentuk partai, masuk ke dalam parlemen, menundukkan dirinya di hadapan demokrasi yang thaghut, dan tidak membangun segala aktivitasnya di atas ilmu yang haq dari al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sungguh mereka hanyalah mencari sesuatu yang bersifat fatamorgana, sebagaimana sebuah syair,

تَرْجُو النَّجَاةَ وَلَمْ تَسْلُكْ مَسَالِكَهَا

إِنَّ السَّفِينَةَ لَا تَجْرِي عَلَى الْيَبَسِ

Kalian mengharapkan keselamatan namun tidak menempuh jalan-jalannya

Sesungguhnya kapal tidak akan berlayar di atas tempat yang kering

Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Di antara tanda berpalingnya Allah subhanahu wa ta’ala dari hamba-Nya adalah dia menjadikan sibuk terhadap apa-apa yang tidak bermanfaat baginya.” (at-Tamhid, Ibnu Abdil Barr)

Dengan ilmulah seseorang akan mendapatkan kemuliaan dunia sebelum akhirat. Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala telah memilih Thalut untuk memimpin Bani Israil, firman-Nya,

وَقَالَ لَهُمۡ نَبِيُّهُمۡ إِنَّ ٱللَّهَ قَدۡ بَعَثَ لَكُمۡ طَالُوتَ مَلِكٗاۚ

“Nabi mereka mengatakan kepada mereka, ‘Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu.’…” (al-Baqarah: 247)

Di dalam Shahih Muslim dari ‘Amir bin Watsilah bahwa Nafi’ bin Abdil Harits bertemu ‘Umar di ‘Usfan. Ketika itu ‘Umar mengangkatnya sebagai gubernur di Makkah. Kemudian ‘Umar bertanya, “Siapa yang engkau angkat jadi pemimpin daerah lembah?”

Beliau menjawab, “Ibnu Abza.”

(‘Umar) bertanya, “Siapa Ibnu Abza?”

Beliau menjawab, “Dia adalah salah satu bekas budak kami.”

(‘Umar) bertanya, “Engkau jadikan yang memimpin mereka dari kalangan maula (bekas budak)?”

Beliau menjawab, “Sesungguhnya dia mempunyai ilmu tentang kitab Allah subhanahu wa ta’ala dan alim dalam ilmu warisan.”

‘Umar berkata, “Ketahuilah, sesungguhnya Nabimu shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,

إِنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ

“Sesungguhnya Allah mengangkat (derajat) sebagian kaum dengan kitab ini (al-Qur’an), dan dengannya Allah subhanahu wa ta’ala merendahkan yang lainnya.”

Ahmad bin Ja’far bin Muslim rahimahullah berkisah, “Aku mendengarkan Abbar berkata, ‘Ketika aku berada di al-Ahwaz, aku melihat ada seorang laki-laki yang telah mencukur habis kumisnya,—(Ahmad bin Ja’far berkata) aku menyangka dia berkata—dia telah membeli beberapa kitab dan siap menjadi seorang mufti.

Lalu disebutkan kepadanya ashabul hadits, maka dia menjawab, ‘Mereka tidak ada apa-apanya, mereka tidak memiliki apa-apa.’

Aku pun berkata (kepadanya), ‘Engkau tidak pandai mengerjakan shalat.’

Dia berkata, ‘Aku?’.

Aku menjawab, ‘Iya, apa yang engkau hafal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika engkau membuka shalatmu dan mengangkat kedua tanganmu?’

Dia terdiam. Aku pun bertanya kembali, ‘Apa yang engkau hafal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala engkau sujud?’

Dia kembali terdiam. Aku berkata, ‘Bukankah aku telah mengatakan engkau tidak pandai mengerjakan shalat? Janganlah engkau menjelekkan ashabul hadits’.” (Siyaru A’lam an-Nubala, adz-Dzahabi, 13/444)



Ulama adalah Para Mujahid

Allah subhanahu wa ta’ala telah menjadikan orang-orang yang menuntut ilmu sebagai salah satu bagian dalam jihad fi sabilillah.

Firman-Nya,

وَمَا كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةٗۚ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرۡقَةٖ مِّنۡهُمۡ طَآئِفَةٞ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوۡمَهُمۡ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُونَ ١٢٢

“Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (at-Taubah: 122)

Abu Darda radhiallahu ‘anhu berkata, “Barang siapa yang menganggap bahwa berangkatnya seseorang mencari ilmu itu bukan jihad, maka sungguh dia kurang akal dan pikiran.” (Shahih Jami’ al-Bayan, 35/56)
Kepada merekalah kaum muslimin diperintahkan untuk merujuk ketika menghadapi berbagai problem di dalam agama mereka. Baik masalah bersuci, shalat, puasa, zakat, jihad, maupun persoalan-persoalan kontemporer (fiqh nawazil) lainnya.

Barang siapa yang membagi para ulama menjadi dua: ulama dalam urusan jihad dan ulama mengurusi selain jihad, sungguh dia telah terjerumus dalam kebatilan yang nyata.

Al-Albani rahimahullah berkata, “Jika sekiranya sikap memberontak terhadap pemerintah mendatangkan kejahatan yang telah dijelaskan oleh nash-nash syar’i yang saling menyatu, disertai dengan berbagai kejadian yang nyata, sebagaimana yang tampak dari hasil perbuatan para ahli bid’ah di setiap zaman.



Ditulis oleh al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamaluddin Al-Bugisi

PEMIMPIN DESA YANG DI IDAMKAN


Wacana calon kepala desa mulai ramai dibicarakan oleh masyarakat Desa Suwangi. Nama-nama bakal calon pun sudah mulai gentayangan, emang hantu 👀😅✌ ( just canda )


Wacana ini tentu baru desas-desus yang berkembang ditengah masyarakat. Mengenai kebenaran dan kepastian yang bersangkutan untuk mencalonkan diri menjadi calon kepala desa bisa ditanyakan kepada orang bersangkutan atau kita bisa lihat nanti ketika penjaringan bakal calon. 


Teman-teman pasti sudah memiliki bayangan akan memilih siapa nantinya. Sedangkan teman-teman yang belum memiliki bakal calon, ada baiknya melihat dan mencermati sepak terjang nama-nama itu ditengah masyarakat. 


Bukankah nama-nama itu sudah tidak asing bagi kita. Ada yang pernah memimpin dan sedang memimpin (berkuasa). Dengan melihat sikap, prilaku dan caranya memimpin kita bisa menilai seseorang, apakah dia layak menjadi pemimpin atau tidak.

Berangkat dari itulah  tulisan ini saya tidak akan menyebutkan nama atau siapa yang pantas menjadi Kepala Desa Suwangi. Saya justru ingin mengajak teman-teman mendiskusikan kriteria bakal calon kepala desa yang layak memimpin kita kedepan. 


Pertama, jujur dan amanah. Dia harus berani berkata jujur dan tidak membohongi rakyat. Bukankah agama memerintahkan kita untuk berkata jujur. Apa lagi seorang pemimpin. Pertanggung jawaban seorang pemimpin itu bukan hanya kepada rakyat yang dia pimpin tapi juga kepada Allah SWT. Amanah disini maksudnya, ia mampu menjalankan pemerintahan berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. 


Kedua, transparan. Dia harus transparan (terbuka) akan keuangan dan program yang sedang dijalankan. Dia tidak boleh menutup-nutupi jumlah anggaran program baik berasal dari pemerintah maupun yang dikumpulkan dari masyarakat.


Masalah transparansi ini yang belakangan ini yang sering menjadi masalah ditingkat desa. Banyak kepala desa dan kepala dusun dipecat atau diminta mundur oleh masyarakat karena dianggap tidak transparan dan menyelewengkan keuangan desa. Dan kita tidak ingin hal itu terjadi didesa kita. 


Masyarakat sekarang sudah pintar-pintar dan kritis. Karena mereka sudah banyak yang bisa mengenyam sekolah tinggi. Jadi mereka tahu mana anggaran yang benar dan mana program boong-boongan. 

Ketiga, netral. Ia harus netral ditengah masyarakat. Bukan berbuat atas tekanan dan intimidasi dari pihak tertentu. 


Keempat, berani berkorban untuk rakyat. Seorang  kepala desa sejatinya adalah pelayan rakyat karena ia diberikan jabatan dan gaji dari uang pajak rakyat. Maka seorang  kepala desa harus memiliki mental pelayan bukan mental pejabat atau bos. Jadi bagaimana dia bisa membela rakyat kalau tidak berani berkorban untuk rakyat. 


Kelima, tidak memperkaya diri dan keluarga. Kita juga tidak ingin aparat desa kita menjadi OKB (orang kaya baru) hanya karena sering memotong uang rakyat (korupsi). Ia juga tidak mudah memposisikan keluarganya atau kroninya pada posisi strategis dipemerintahan desa. Inilah penyakit bahaya yang harus dihindari oleh siapapun yang berkinginan menjadi pejabat desa. 


Diluar 5 kriteria diatas, seorang calon kepala desa tentu harus memiliki program kerja nyata dan masuk akal yang akan dikerjakan bila ia terpilih menjadi kepala desa. Bila ia tidak memiliki program kerja yang jelas, itu artinya tidak ubahnya kita membeli kucing dalam karung. .


Kira-kira kriteria itu yang bisa saya tawarkan sebagai bahan diskusi  agar kita bisa memilih calon kepala desa yang baik dan mampu membuat perubahan ditengah masyarakat. Saya tidak tahu, calon mana saja yang memenuhi kriteria diatas – saya serahkan kepada teman-teman yang menilainya. Wallahu a'lamubisshawab.

Tuesday, October 10, 2017

KATA-KATA BIJAK ISLAMI


Kata-kata Bijak Sering membuat orang terkesima sehingga membuat kehidupan seseorang menjadi indah dan penuh semangat. Itu adalah sebuah ungkapan yang mampu memberikan kesan tersendiri pada suasana hati pendengar. Dalam kehidupan, manusia selalu menginginkan suasana batin mereka indah dan harmonis. Maka kata bijak menginspirasi mereka untuk selalu kuat dan percaya diri dalam menjalani hidup. Sebenarnya, telah banyak kata-kata indah itu lahir dari islam.
Islam yang mengandung makna “selamat” telah menginspirasi masyarakat dengan kata-kata yang indah. Agama islam berkembang karena sebagian besar isi dari Al-quran dan Al-hadist berisi tentang keindahan. Lebih banyak isinya merupakan motivasi bagi penganutnya untuk senantiasa mencintai tuhan, alam, dan antar sesamanya. Maka dari itu, terdapat banyak kata mutiara islam dalam kitab tersebut.
Pada dasarnya, kata-kata indah di dalam islam diperdengungkan untuk menginspirasi dan memotivasi manusia untuk beribadah. Namun seiring dengan menyebarnya islam di berbagai belahan dunia, kata-kata bijak islami telah merambah ke berbagai ranah, bahkan ke ranah teknologi atau pun sosial. Semua itu terjadi karena islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian. Teknologi dan pengetahuan dimotivasi agar terarah pada perdamaian.
Kata Kata Mutiara Islami Penuh Hikmah Lengkap
Melalui kata-kata indah islami yang diambil baik dari kitab suci atau pun syair para ulama, teknologi berkembang sebagaimana mestinya. Tidak diarahkan pada peperangan yang selalu menimbulkan korban pada manusia. Inspirasi itulah yang akan menjadikan manusia selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan. Yaitu insan yang bukan hanya beriman dan bertaqwa saja, melainkan bermartabat dan berkarakter mulia.
“Harta yang kita sedekahkan dengan iklhas di jalan yang benar tidak akan berkurang melainkan bertambah dengan berkali-kali lipat.”
“Keraguan bukan merupakan lawan dari keyakinan. Namun Keraguan adalah bagian dari keyakinan.”
“Doa harusnya menjadi pembuka dipagi hari dan menjadi penutup diwaktu malam hari”
“Ketika kita menginginkan sesuatu yang tak kunjung DIDAPATKAN. Maka Allah meminta kita untuk sabar MENUNGGU.”
“Keyakinan adalah ketenangan didalam hati yang tidak akan bisa kita dapatkan tanpa perenungan yang mendalam.”
“Akan tetapi sehebat apapun kita merencanakan sesuatu. Tetap rencana Allah adalah sebaik-baiknya rancangan.”
“Allah selalu memberikan senyum dibalik kesedihan. Allah selalu memberikan Harapan dibalik keputus-asaan..”
“Sesungguhnya SABAR akan indah jika kita selalu dekat dgn ALLAH InsyaAllah.”
“Ingatlah.. Allah selalu memberikan kelebihan dibalik kekurangan.. Allah selalu memberikan Kekuatan dibalik kelemahan..”
“Ketika perjalanan hidup terasa MEMBOSANKAN. Maka Allah menyuruh kita untuk banyak BERSYUKUR.”
“Ketika kesedihan menjatuhkan AIR MATA Maka Allah meminta kita untuk berusaha TERSENYUM .”
“Kegagalan dalam hidup merupakan salah satu proses untuk menuju sukses.”
“Kecantikan sebenarnya bukanlah dari wajah, tapi kecantikan sebenarnya adalah dari Hati.”
“Ilmu tanpa adanya agama adalah sesuatu kecacatam, dan Agama tanpa Ilmu merupakan Kebutaan.”
“Belajar disaat usia dini akan teringat sampai kita mati.”
“Lebih baik MENUNGGU orang yang benar-benar kita harapkan.. Daripada menghabiskan waktu dengan orang yang tidak tepat..”
“Cinta bukan tentang bagaimana perasaan itu muncul.. Tapi bagaimana perasaan itu agar tetap utuh…”
“Di Dunia ini kita hanyalah sementara. Kesenangan dan Kebahagian yang kita nikmati di dunia ini hanya sementara dan takkan bertahan lama.”
“Kita punya RENCANA. Allah juga punya RENCANA”
“Hidup ini hanya sementara, janganlah kita pernah bersikap sombong. Karena tidak ada yang patut untuk kita sombongi.”
“YA RABBANAA. Yg kami inginkan hanyalah kesempurnaan cinta_MU.. Karena hanya begitulah tidak akan ada rasa terluka dan kecewa pada akhirnya..”
“Luasnya bumi ini diciptakan oleh Allah, namun disaat waktunya tiba, maka bumi dan angkasa pun menjadi sempit.”
“Doa adalah senjata paling ampuh. Tapi terkadang sebagai manusia tidak sabaran dalam menunggu dikabulkannya sebuah doa. Tetapi ingatlah, setiap doa pasti akan dikabulkan oleh Allah. Dan Allah menyediakan waktu yang terbaik untuk mengabulkan Do’a Kita.”
“Janganlah engkau penuh kesombongan dan congkak di muka bumi karena semua hanyalah titipan, dan mungkin sebentar lagi kau akan masuk ke dalam Bumi.”
“Amal yang dicintai oleh Allah adalah amalan dilakukan terus menerus walaupun sedikit”